Kereta Paksi Naga Liman merupakan Kereta Kebesaran Keraton Kanoman yang sudah ada sejak era Kerajaan Singahapura. Kerajaan ini terletak di pesisir utara Cirebon dan terkenal memiliki pelabuhan internasional yang disebut Muara Jati. Kereta ini adalah kereta yang konstruksinya memadukan tiga hewan dalam satu badan. Hewan tersebut antara lain Paksi yakni burung, Naga berarti ular dan Liman berarti gajah. Tiga hewan yang melebur dalam satu badan tersebut melambangkan pluralitas akan perkembangan setiap suku, agama, dan budaya yang menjunjung tinggi nilai toleransi, lebih dari itu, tafsir lain menjelaskan bahwa perpaduan tiga hewan tersebut pemaknaannya sarat akan ajaran mistisme Islam dalam Tarekat Syattariyyah. Perpaduan tiga hewan dalam kereta Paksi Naga Liman itu menjadi satu simbol kejayaan dan kegemilangan maha karya para tokoh-tokoh besar sebelum berdirinya Cirebon. Dalam catatan sejarah, Kereta Paksi Naga Liman dipercaya sebagai kereta yang sudah ada sebelum era Kerajaan Cirebon. Menurut inskripsi candra sengkala pada bagian leher kereta, diketahui bahwa Kereta Paksi Naga Liman sudah ada sejak tahun 1350 Saka atau 1428 M, yang menunjukkan keberadaannya sejak era Kerajaan Singhapura di bawah kepemimpinan Ki Gedeng Tapa Jumajan Jati. Kereta ini merupakan produk kebesaran Kerajaan Singhapura dan diyakini dibuat oleh seorang arsitek ulung bernama Ki Nataguna atau Ki Gede Kaliwulu, seorang pemimpin wilayah Kaliwulu yang saat ini dikenal sebagai desa yang kaya akan tradisi seni ukir. Kaliwulu terletak dekat dengan Desa Trusmi di wilayah Cirebon. Pembuatan kereta ini kemudian direkonstruksi ulang oleh Pangeran Manis, cicit dari Sunan Gunung Jati, sehingga bentuknya menjadi seperti yang kita lihat sekarang.

Makna Simbolik dan Filosofi

Artefak Kereta Paksi Naga Liman

...
...

JAMANG

hiasan kepala segitiga berderet di atas dahi, mencerminkan akulturasi Hindu-Islam dalam Kereta Paksi Naga Liman. Selain nilai estetika, Jamang melambangkan kewibawaan dan kepemimpinan seorang ksatria.

...

SUMPING

aksesoris pada mahkota Kereta Paksi Naga Liman yang berfungsi sebagai hiasan dan penjepit, serta melambangkan pengendalian hasrat duniawi dan kedekatan spiritual dengan Sang Pencipta

...

GARUDA MUNGKUR

ukiran Garuda di belakang mahkota Kereta Paksi Naga Liman, melambangkan pengaruh Hindu dan menegaskan kereta sebagai simbol kekuasaan raja. Digunakan oleh tokoh penting seperti Pangeran Cakrabuwana dan Sunan Gunung Jati, ukiran ini mencerminkan keagungan dan status kenegaraan.

...

BATARA KALA

dewa raksasa Hindu, muncul di bagian depan kereta sebagai simbol kewaspadaan dan perlindungan magis, mencerminkan akulturasi Hindu-Islam serta kesiapan menghadapi bahaya.

...

TERATAI ( PADMA )

Simbol Teratai pada Kereta Paksi Naga Liman melambangkan kesucian dan keagungan. Hidup di tiga alam, teratai merepresentasikan spiritualitas tinggi yang sejalan dengan nilai-nilai sakral kereta.

...

TRI SULA

pada Kereta Paksi Naga Liman melambangkan kesiapan tempur dan ketajaman ucapan, pendengaran, serta penglihatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan.

...

REPLIKA PAKSI NAGA LIMAN

...

"Replika Kebesaran: Menghidupkan Kembali Paksi Naga Liman" Replika Kereta Paksi Naga Liman dibuat sebagai bentuk pelestarian dari artefak asli yang berasal dari era Kerajaan Singhapura, dan direkonstruksi ulang oleh Pangeran Manis, cicit Sunan Gunung Jati. Pembuatan aslinya dipercaya dikerjakan oleh arsitek Ki Nataguna atas perintah Ki Gedeng Tapa Jumajan Jati. Replika ini mempertahankan desain simbolik perpaduan Paksi (burung), Naga (ular), dan Liman (gajah), serta tetap digunakan dalam ritual sakral Keraton Kanoman, seperti kirab malam satu Suro, sebagai warisan budaya yang merepresentasikan kekuatan spiritual, militer, dan keberagaman budaya.

... ...
...
... ...

Galeri Budaya Visual dan Narasi Artefak Paksi Naga Liman

Menyajikan foto, video edukatif, serta flipbook interaktif yang menampilkan visual,
simbolisme dan nilai sejarah Kereta Kencana Paksi Naga Liman sebagai warisan budaya Keraton Kanoman

...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...

Suwun Ingkang Kathah, Mugi Tansah Pinaringan Sih Lan Rahayu (TERIMAKASIH)

Proyek ini dibuat untuk keperluan non-komersial dan tujuan edukasi semata.